Kamis, 08 Mei 2014

Faktor Terjadi Gempa Bumi

  1.  Faktor Terjadinya Gempa Bumi
1. Berdasarkan peristiwa yang menyebabkan terjadinya gempa dibedakan menjadi 3 yaitu :
a)    Gempa vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas gunung api. Gempa ini tidak begitu hebat. Sumber kekuatan gempa bumi vulkanik hanya berasal dari aktivitas magma gunung api. Gempa vulkanik biasanya hanya dapat dirasakan oleh penduduk yang tinggal di sekitar gunung yang meletus.

b)   Gempa tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh dislokasi atau perpindahan pergeseran lapisan bumi yang tiba-tiba terjadi dalam struktur bumi sebagai akibat adanya tarikan atau tekanan.
Pergeseran lapisan bumi dapat secara vertikal ataupun secara horizontal. Gempa tektonik dapat menimbulkan kerusakan yang parah apabila episentrumnya dangkal.
c)    Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, runtuhnya atap gua atau terowongan di bawah tanah. Intensitas gempa runtuhan sangat kecil sehingga gempa ini tidak akan terasa pada jarak yang jauh.
2.  Berdasarkan kedalaman hiposentrumnya gempa bumi dibedakan menjadi 3 yaitu :
a). Gempa dangkal adalah gempa yang kedalaman hiposentrumnya kurang dari 50 km   dari permukaan bumi. Gempa dangkal pada umumnya menimbulkan gempa yang sangat besar.
b) Gempa intermedier atau gempa sedang adalah gempa bumi yang hiposentrumnya pada kedalaman antara 50 – 300 km dari permukaan bumi.
c)  Gempa dalam adalah gempa bumi yang kedalaman hiposentrumnya antara 300 – 700 km dari permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak membahayakan. Getaran gempa bumi merambat dari hiposentrum dan menyebar ke segala arah dalam wujud getaran gelombang primer dan sekunder. Sedangkan dari episentrum terjadi rambatan getaran gempa di permukaan bumi dalam bentuk gelombang panjang.
3.  Berdasarkan bentuk episentrumnya gempa dibedakan menjadi 2 yaitu :
a)         Gempa linier adalah gempa yang terjadi apabila episentrumnya berbentuk garis. Gempa linier terjadi di daerah-daerah patahan (gempa tektonik).
b)        Gempa sentral adalah gempa yang terjadi apabila episentrumnya berbentuk titik. Gempa ini terjadi karena adanya gunung api yang meletus atau runtuhan bagian atas litosfer.
4.  Berdasarkan letak episentrumnya gempa dibedakan menjadi 2 yaitu :
a)  Gempa laut adalah gempa yang terjadi apabila episentrumnya di dalam        laut.
b)   Gempa daratan adalah gempa yang terjadi apabila episentrumnya di darat.
5.  Berdasarkan jarak episentralnya gempa dibedakan menjadi 3 yaitu :
c)         Gempa setempat adalah gempa yang terjadi jika jarak episentralnya dan tempat terasa gempa sejauh kurang dari 10.000 km.
d)        Gempa jauh adalah gempa yang terjadi apabila jarak episentralnya dan tempat terasa gempa kurang lebih 10.000 km.
c)   Gempa sangat jauh adalah gempa yang terjadi apabila jarak episentralnya dan tempat  terasa gempa sejauh lebih dari 10.000 km.
  1. A.     Faktor Terjadinya Gempa Bumi
1. Berdasarkan peristiwa yang menyebabkan terjadinya gempa dibedakan menjadi 3 yaitu :
a)    Gempa vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas gunung api. Gempa ini tidak begitu hebat. Sumber kekuatan gempa bumi vulkanik hanya berasal dari aktivitas magma gunung api. Gempa vulkanik biasanya hanya dapat dirasakan oleh penduduk yang tinggal di sekitar gunung yang meletus.
b)   Gempa tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh dislokasi atau perpindahan pergeseran lapisan bumi yang tiba-tiba terjadi dalam struktur bumi sebagai akibat adanya tarikan atau tekanan.
Pergeseran lapisan bumi dapat secara vertikal ataupun secara horizontal. Gempa tektonik dapat menimbulkan kerusakan yang parah apabila episentrumnya dangkal.
c)    Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, runtuhnya atap gua atau terowongan di bawah tanah. Intensitas gempa runtuhan sangat kecil sehingga gempa ini tidak akan terasa pada jarak yang jauh.
2.  Berdasarkan kedalaman hiposentrumnya gempa bumi dibedakan menjadi 3 yaitu :
a). Gempa dangkal adalah gempa yang kedalaman hiposentrumnya kurang dari 50 km   dari permukaan bumi. Gempa dangkal pada umumnya menimbulkan gempa yang sangat besar.
b) Gempa intermedier atau gempa sedang adalah gempa bumi yang hiposentrumnya pada kedalaman antara 50 – 300 km dari permukaan bumi.
c)  Gempa dalam adalah gempa bumi yang kedalaman hiposentrumnya antara 300 – 700 km dari permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak membahayakan. Getaran gempa bumi merambat dari hiposentrum dan menyebar ke segala arah dalam wujud getaran gelombang primer dan sekunder. Sedangkan dari episentrum terjadi rambatan getaran gempa di permukaan bumi dalam bentuk gelombang panjang.
3.  Berdasarkan bentuk episentrumnya gempa dibedakan menjadi 2 yaitu :
a)         Gempa linier adalah gempa yang terjadi apabila episentrumnya berbentuk garis. Gempa linier terjadi di daerah-daerah patahan (gempa tektonik).
b)        Gempa sentral adalah gempa yang terjadi apabila episentrumnya berbentuk titik. Gempa ini terjadi karena adanya gunung api yang meletus atau runtuhan bagian atas litosfer.
4.  Berdasarkan letak episentrumnya gempa dibedakan menjadi 2 yaitu :
a)  Gempa laut adalah gempa yang terjadi apabila episentrumnya di dalam        laut.
b)   Gempa daratan adalah gempa yang terjadi apabila episentrumnya di darat.
5.  Berdasarkan jarak episentralnya gempa dibedakan menjadi 3 yaitu :
c)         Gempa setempat adalah gempa yang terjadi jika jarak episentralnya dan tempat terasa gempa sejauh kurang dari 10.000 km.
d)        Gempa jauh adalah gempa yang terjadi apabila jarak episentralnya dan tempat terasa gempa kurang lebih 10.000 km.
c)   Gempa sangat jauh adalah gempa yang terjadi apabila jarak episentralnya dan tempat  terasa gempa sejauh lebih dari 10.000 km.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar